Sunday, March 30, 2008

Kesederhanaanmu | Azlina Aziz

( P: )
Ku... mimpikan kedamaian
Di dalam kesederhanaan satu kehidupan

( L: )
Ku... rindukan kemesraan
Bersama senyum keramahan tiap pertemuan

( L & P: )
Bila renungi hari yang berlalu
Menyesali dosa yang berlaku
Sering di bawah kesedaran diri
Kesilapan serupa berulang lagi oh...

( P: )
Waktu dan persekitaran
Membawa kita meniti alam kedewasaan

( L: )
Dan bermula dari sini
Tak mahu lagi membiar diri diulit mimpi

( L & P: )
Sayang dengan mu rela kutempuhi
Suka duka kehidupan ini

( P: )
Hanya kesederhanaan dirimu
Yang kuharap kau pertahankan selalu oh...

( L: )
Hanya kesederhanaan dirimu
Yang kuharap kau pertahankan selalu oh...

( P: )
Ku... rindukan kemesraan
Bersama senyum keramahan tiap pertemuan

( L & P: )
Kesederhanaan... bawa kedamaian

Saturday, March 29, 2008

Insan Permata | Aman Shah

Wajahmu berseri bagaikan purnama
Yang bersinar menerangi suasana
Renungmu yang manja menyentuh di jiwa
Menyusup menggoda oh insan permata

( korus )
Oh insan oh payung
Oh manja oh gadis remaja
Engkaulah insan permata

Dimakan aku mabuk
Dibuang rasa sayang
Diminum bagai racun
Disimpan ku tak senang

Ditinggalkan ku takut
Nanti disunting orang
Oh sayang aduh sayang
Oh insan permata

Rambutmu yang halus lembut bak sutera
Apakah kau bidadari yang menjelma
Siapakah namamu siapakah yang punya
Terpikat hatiku oh insan permata

Friday, March 28, 2008

Indahnya Beraya Di Desa | Azlina Aziz

Wahai perantau-perantau di kota
Pulanglah ke desa berhari raya
Ayah serta bonda amat mengharapkan
Kepulangan mu di hari bahagia

Dalam kerinduan ayah dan bonda
Segala juadah disediakan
Mengharap pulangnya anak yang tersayang
Usaha 'pakar' hati orang tua

( korus 1 )
Indahnya beraya di desa
Kaya dan miskin sama meraikan
Mengikut kemampuan diri-sendiri
Bergembira

( korus 2 )
Kunjung-mengunjung wajib amalkan
Bertukar juadah tanda berjiran
Sebuah desa bagaikan bersaudara
Oh seronoknya

Teruskan amalan desa di kota
Kunjungi jiran di hari raya
Kesibukan kerja bukannya alasan
Kita beraya selama sebulan

( ulang dari mula hingga akhir )

Wednesday, March 26, 2008

Di Sini Buat Pertama Kali | Azlina Aziz

Dalam melewati hidup ini
Tak pernah kasih sayang dikecapi
Kerana sentiasa bimbang akan terluka
Berlalu usia begitu saja

Satu demi satu kejayaan
Kuperolehi dalam kehidupan
Tetapi mengapakah
Tak merasa bahagia
Kekosongan ini makin menyiksa

( korus )
Oh di sini... oh di sini
Buat pertama kali
Kumerasakan kehadiran
Meninggalkan kesan

Oh di sini kau di sisi
Sudut hati yang suci
Kian terisi dengan kasih
Melengkapi diri

Oh...
Andainya telah ditentukan
Di akhir pertemuan perpisahan
Biarlah aku rela
Mengalami segala
Untukku fahami erti kecewa

Sunday, March 23, 2008

Untuk Apa | Aishah

Tinggalkan daku... dari sisimu
Dan menyingkap di saat kerinduan
Betapa jauh kumemandang
Betapa singkatnya masa
Untukku... ceritakan semua

Di suatu masa... kita bercinta
Dan mencurahkan... segala-galanya
Kita sama-sama... meredahi sukar
Sampai masa semua bertukar

Untuk apa lagi... untuk apa sayang
Untuk apa kau cari cinta yang telah hilang
Biarkan saja bertukar ganti
Biarkan saja bertukar rindu

Mengapa aku yang disalahkan
Tanpa menyedarinya kesilapan dirimu
Kenapa sengketa yang kau cari
sedangkan masih ada kenangan bersama

Cinta Tak Seindah Yang Diucap | Aman Shah

Setulus cintamu kau curahkan
Selembut madah yang kau dendangkan
Namun itu hanya mainan
Tak seindah kau ucapkan

Cinta berbunga setahun lalu
Terkulai layu sepi membisu
Kau pergi tanpa izinku
Resah jiwaku menantimu

Cumbu dan rayu manis bermadu
Menghiris plu di kalbuku
Janji manismu ternyata palsu
Cintamu tiada berkesan

Terguris sudah cinta yang suci
Airmata tak bererti lagi
Kau berdusta dalam bercinta
Tinggal kini aku yang merana

Friday, March 21, 2008

Tiada Duka | Aishah

Suka... Duka...
Dengar irama sekalung rasa
Untuk dinikmat bersama
Agar kau tiada duka

Salam... kasihku pembawa rindu
Kuutus di angin lalu
khabar berita dariku

Tiada duka oh tiada duka
Pergilah air mata... pergilah air mata
Tiada duka oh tiada duka
Kembali bahagia... kembali bahagia

Airmata... tiada duka
Ibu... usahlah merasa bimbang
Anakmu di perantauan
Namun takkan dilupakan

Ayah... kuiring sekalung doa
Agar kau akan bahagia
Di alam di samping Dia

Usahlah kau risau anakmu yang seorang
Berbagai dugaan dalam perjalanan
Selagi hidup selagi melawan
Jelas diingatan dikau berpesan ( 2X )
Kini menjadi semangat pegangan
Berpantang mati sebelum ajal ( 2X )

Untuk teman dan sanak saudara
Ku kirim salam kerinduan
Usah aku kau lupakan
Andai aku kan melangkah pergi
Kenanglah diriku ini
Menghibur untuk berbakti

Tiada duka... oh tiada duka ( 2X )
Pergilah sengsara... pergilah air mata
Tiada duka... ooh tiada duka
Kembali bahagia... kembali bahagia

Thursday, March 20, 2008

Syurga Di Telapak Kaki Ibu | Aishah

( 1 )
Duhai apakah gerangan budi balasan
Bagi insan melahirkan, membesarkan

Bercucuran airmata bila mengenangkan
Betapakah besar budi ibunda berikan
Siang malam menderita
Hingga entah bila
Sungguh besar pengorbanan
Ibunda berikan

( ulang 1 )

( 2 )
Tiada bahagia jika tiada
Doa puja restu
Syurga itu telapak kaki ibu

( ulang 1 )
( ulang 2 )

Tuesday, March 18, 2008

Setitis Cahaya Di Aidilfitri | Aishah

Di sekitar suria yang menyinar
Hadirnya mendung meliput cahaya
Di sebalik senyum tawa riang
Timbul tangis hiba di fajar mulia

Kekosongan melanda diriku
Bak sembilu menyayat di kalbu
Mengenang nasib diri sebatang kara
Mengharungi cabaran berliku

( korus )
Takbir menusuk jiwa ku
Terkenangkan kisah-kisah lalu
Keinsafan menghantui diri
Berkekalan 'kan ku ulang kembali

Sepatah doa mengiring diri
Setitik cahaya untuk meniti
Pedoman buat di hari muka
Moga ketenangan teman yang setia

( ulang dari korus )

Sunday, March 16, 2008

Senandung Lebaran | Aishah

Berbaju kebaya berselindang panjang
Berseri di muka di hari lebaran
Aduhai manis sungguh dipandang
Tambahlah berseri hari raya

Pemuda yang tampan tak kurang hebatnya
Layaknya pahlawan gerak dan langkahnya
Bersongkok mereng tersenyum mesra
Sekali pandang hati berkenan

( korus )
Joget berjoget
Kita sama bergembira
Abang dan adik
Janganlah lupa batasannya

( 4 )
Sila adik abang jamulah selera
Lemang serta rendang tersedia
Wajik dan ketupat dodol juga ada
Pilih mana yang abang suka

Di hari mulia hari bahagia
Mari bermaafan bersamalah kita
Kepada yang tua jangan lupa
Doakan syukur dan ceriannya

( ulang korus & 4 )

( 6 )
Marilah berjoget senandung lebaran
Sila abang adik janganlah segan
Setahun sekali kita bergembira
Riang hati di hari raya

( ulang 6 )

Friday, March 14, 2008

Selanjur Bercinta | Aishah

Masih tiada ikatan
Walau telah lama berpasangan
Hanya bahasa meyakinkan
Hubungan kita

Dengan suara yang syahdu
Dapat kau lukis hatiku
Keindahan mimpi-mimpimu

Apakan benar cinta berbunga
Harum di dalam jambangan jiwa
Sehingga ku asyik terlena
Olehnya...

Rindu berlarutan
Mimpi berpanjangan
Namun belum ada kenyataan
Mahligai masih lagi
Terapung di awangan
Dalam madah
Seloka cinta

Berapa lama lagi
Perlu aku nanti
Rindu ini mencecah ke bumi
Segala janji kan menjadi nyata
Dan bertapak mahligai bahagia

Bukan aku memaksa
Tapi selanjur bercinta
Biar sampai berumahtangga...

Biar kita beralas adat
Demi menjaga bangsa berdaulat
Agar kita dapat syafa'at
Di akhirat

Tuesday, March 11, 2008

Sebelum Terlanjur | Aishah

Puas aku menasihati
Namun tiada kau peduli
Ku memikirkan kedudukan
Yang menjadi

Sering aku menjadi bebanan

Mungkin itu menjadi
Ingin mencari kesilapanku

Di matamu kusering bersalah
Meskipun sikapku ini benar
Perkara kecil kecil ingin kau besarkan
Akhirnya aku engkau biarkan sendiri

Sebelum kita terlanjur sayang
Didalam membuat keputusan
Ku yakin masih berkesempatan
Untuk kau kembali dan bercinta lagi

Monday, March 10, 2008

Rela | Aishah

Andai kau tidak terburu
Memberi kata putus meninggalkan diriku
Pasti tidakkan begini
Berakhirnya cinta kukuh di hati

Terpisah jauh ku masih sayangi
Sesungguhnya ia kan terjadi
Air mata yang kau titis
Tak bisa merubah takdir tertulis

Sapu sayangku
Pipimu yang basah itu
Aku usah dirindui
Dirimu kini milik kasihmu
Segala yang berlaku relakan ia berlalu
Tak mungkin bertemu
Titik kasih yang dahulu

Aku rela terima apa terjadi
Walau di dalam hati
Ku menginginkan kau kembali
Andaikan dulu
Engkau menuggu
Ku yakin tidak begini
Akhirnya kasih

Thursday, March 06, 2008

Pulanglah | Aishah

( ...Sayang
Di hari yang mulia ini
Ku pohon keampunan
Hanya satu yang ku pinta
Pulanglah... )

Termenung ku sendiri
Memendam rindu tidak menentu
Kasih suci murni yang kita bina
Hapus hancur oleh kata fitnah

Di pagi hari raya
Hati sayu mengenang dirimu
Mudahnya kau menggantikan diriku
Seolah cintaku tak berharga

( korus )
Apakah suratan
Aidilfitri satu titik akhir
Sekian lama bercinta
Kau tiada di hari mulia

Keampunan ku pohon
Sekiranya aku yang berdosa
Pulanglah ku merindui mu sayang
Ku menanti dengan hati rela ( jiwa raga )

( ulang dari korus )

Pulanglah kepangkuan ku oh... sayang
Ku menunggu mu di hari raya

Tuesday, March 04, 2008

Panggilan Rindu | Aishah

Kenapa
Mataku tak terpejam
Walau pun malam telah berakhir

Menunggu
Panggilan rindumu
Merdu suaramu
Menikam kalbu

Sampai bila
Aku harus menanti
Dalam rindu yang dalam
Tak bertepi

Adakah titik cahaya
Di hati
Menerangi jalan
Hidupku nanti

Waktu pun
Telah berlalu
Aku tiba
Ke penghujung hidupku

Namun duka yang
Ku tanggung ini
Masih juga
Ia di situ

Monday, March 03, 2008

Merenung Bulan | Aishah

Terleka aku melihat kemesraan
Mereka berpasang-pasangan
Bersenda keriangan
Bertanya aku pada diri sendiri
Mengapa kutersisih
Diulit mimpi sedih

Haruskah aku membandingkan
Nasib diri dan tuah orang
Haruskah aku melupakan
Segala kurniaan

Entah mengapa mataku ini
Halaman orang nampak berseri
Laman sendiri berwarna warni
Tak bererti
Terlalu asyik memandang bintang
Merenung bulan tinggi di awan
Bumi dipijak
Rumput yang hijau kulupakan

Entah mengapa sering terlupa
Rahmat yang tiba berbeza-beza
Untuk semua kurniaan Nya tak terhinggga
Janganlah asyik memandang bintang
Merenung bulan tinggi di awan
Bumi dipijak rumput yang hijau
Dilupakan

Sunday, March 02, 2008

Bungaku | Aman Shah

Mawarku kau cantik berseri
Mekarmu nun di taman sari
Mawarku kau kembang mewangi
Bungaku kau idaman hati
Ingin kau kupetik bunga
Untuk menghias jambangan
Harummu menusuk ke kalbu
Serimu penawar rindu

Kau bagaikan sutra
Disinari dik sang suria
Lembutmu bak baldu
Disiram embun pagi
Senda gurauanmu mesra di angin lalu
Membuat hatiku hai merasa cemburu
Aku yang merindu menanti dan memuja
Duhai bunga
Mawarku kau bunga impian
Abadi dalam kenangan